BATU BARA | Bisanews.id | Penduduk Desa Bandar Rahmat, Kecamatan Tanjung Tiram, Batu Bara, sebagian besar mungkin sudah tahu latar belakang kehidupan Submiswan, kepala desa (kades) mereka.
Namun tidak demikian halnya dengan warga desa lain, apalagi yang jauh dari Bandar Rahmat. Mereka tentu banyak yang belum tahu apa yang pernah dilakoni Submiswan sebelum menjadi Kades Bandar Rahmat.
Ditemui di Desa Bandar Rahmat, Jumat (13/5/2022), Submiswan mengaku, sebelum menjadi kades, dirinya pernah bekerja sebagai tukang ojek sampan dayung, yang di kampung tersebut dikenal dengan sebutan ‘tukang tambang sampan dayung’.
Dia menekuni profesi itu dalam kurun waktu yang lumayan lama, yakni selama lima tahun, dimulai sejak 1993, di desa yang saat ini dipimpinnya.
Kata Submiswan bermacam ragam sewa yang diangkutnya dengan sampan tersebut. Mulai dari manusia, bahan makanan, sampai material bangunan.
Dia juga membeberkan seberapa besar pendapatnya sebagai pengojek sampan dayung. Jika disamakan dengan kondisi ekonomi sekarang, terangnya, mungkin penghasilannya per hari setara dengan Rp 50 ribu sekarang. Tapi lebih sering di bawah itu (kurang dari 50 ribu).
Menurut Submiswan, menjadi pengojek sampan digelutinya karena saat itu dia kesulitan mendapatkan pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan air atau dikenal dengan istilah ‘pekerjaan darat’.
Maklumlah, katanya, Bandar Rahmat kan merupakan desa yang berada di pinggir laut. Sehingga sebagian besar pekerjaan masyarakatnya bersinggungan langsung dengan perairan, seperti nelayan dan pengojek sampan dayung.
Karena sudah berpengalaman mengharungi kawasan perairan, Submiswan dalam kesempatan itu berbagi tips untuk nelayan agar memperhatikan kondisi sampan dan mesin kapal, serta membawa pelampung ketika hendak pergi melaut. Hal itu untuk menghindari dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara, Supriadi salah seorang nelayan warga Desa Bandar Rahmat mengaku tahu betul tentang Submiswan. Soalnya dia merupakan teman seprofesi saat sang kades masih bekerja sebagai pengojek sampan dayung.