BATU BARA | Bisanews.id | Bupati Batu Bara, Ir. H. Zahir, M.AP melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU/nota kesepahaman) antara Pemkab Batu Bara dengan PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sumatera Utara Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pematang Siantar, di Hotel Singapore Land, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Senin (28/11/2022).
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Batu Bara dalam keterangan persnya menyebutkan, MoU itu isinya tentang pemanfaatan ketenagalistrikan dan optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD) di wilayah Kabupaten Batu Bara.
Bupati Zahir dalam sambutannya mengatakan, pemerintah ingin kepastian berapa jumlah titik lampu penerangan jalan umum (PJU) yang ada di Kabupaten Batu Bara. Lampu yang dipasang masyarakat agar dirapikan dan diganti sesuai dengan lampu yang disiapkan Pemkab Batu Bara.
“Kita berharap, dengan adanya kerja sama ini dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya penyediaan fasilitas penerangan jalan umum, terjaminnya kelancaran penerimaan pendapatan asli daerah Kabupaten Batu Bara yang berasal dari pajak penerangan jalan, dan saya siap mendukung program kerja dari PT PLN itu sendiri,” kata Zahir.
Di sisi lain, Zahir juga menanggapi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang merupakan produk PLN.
Zahir mengatakan, dia mengapresiasi SPKLU. Karena menurut dia, nantinya di Kabupaten Batu Bara akan tersedia SPKLU yang sebelumnya tidak ada, tentu akan bermanfaat bagi masyarakat.
Sebelumnya, Manager PLN UP3 Pematang Siantar, Petrus Gading Aji N.P mengatakan, pihaknya siap memberikan kelistrikan dan layanan, termasuk produk terbaru, yaitu SPKLU. Petrus juga menyampaikan, PLN sudah memiliki Sertifikat Renewable Energy PLN yang berlaku di taraf internasional.
Hadir Kepala Bapenda Batu Bara Rijali, Plt Kadis Perhubungan Berlin Sofian Hutabarat, Kabag Tata Pemerintahan Yasser Abdillah, dan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Batu Bara
RAWAN KEJAHATAN
Terpisah, salah seorang pelanggan PLN, Jumadi (38), warga Desa Aras, Kecamatan Air Putih, Batu Bara berharap, pemasangan lampu PJU dapat dilakukan secara merata sampai ke jalan yang ada di dusun-dusun.
“Saat ini masih banyak jalan yang gelap, sehingga rawan tindak kejahatan. Dengan adanya lampu jalan tentu dapat mengurangi aksi kejahatan, seperti perampokan atau pembegalan”, ujar Jumadi, Selasa (29/11/2022), di Indrapura, Kecamatan Air Putih.
Hal senada juga disampaikan Samsul (26), warga Desa Lubuk Cuik, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Batu Bara.
Menurut Samsul, Jalan Besar Simpang Gambus – Bulan-bulan, tepatnya di kawasan kebun sawit, sama sekali belum ada PJU-nya. Dia berharap agar kawasan itu dipasangi lampu PJU.
“Gelap kali, bang, di situ. Agak takut kita kalau tengah malam lewat di situ. Takut ada rampok. Memang, aku belum ada dengar ada orang kena rampok di situ. Oh, ada sekali kudengar emak-emak kena rampok. Tapi kejadiannya siang, bukan malam”, cerita Samsul.
Lain halnya dengan Udin (45). Warga Desa Guntung, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Batu Bara itu justru mengeluhkan masalah mati lampu.
“Kalau udah mati lampu malam, awak pun tak bisa tidur. Gimana mau tidur, panas. Kipas angin gak bisa dihidupkan karena mati lampu. Terpaksalah awak duduk di luar pakai kipas dari karton”, ujar Udin sambil mengipas-ngipas tubuhnya dengan jari-jari tangannya.
Udin berharap, PLN dapat mengatasi masalah mati lampu, agar pelanggan merasa terpuaskan.
Writer: Iso
Editor: Abdul Muis