Bupati Zahir Salurkan Bantuan 2 Ribu Bibit Lele, Diskanak Beberkan Perhatian Pemkab Batu Bara ke Peternak

Untitled 1
Bupati Batu Bara, Ir. H. Zahir, M.AP menyerahkan bibit ikan lele kepada warga di Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Rabu (30/11/2022). (Foto : Diskominfo Batu Bara/Bisanews.id).

BATU BARA | Bisanews.id | Bupati Batu Bara, Ir. H. Zahir, M.AP menghadiri kegiatan gotong royong di Desa Pakam, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Rabu (30/11/2022).

Menurut Diskominfo Batu Bara dalam rilisnya, pada kesempatan itu Zahir menyerahkan bantuan alat-alat kebersihan, seperti 3 unit alat semprot, 1 unit mesin babat rumput, 2 unit beko, sapu garuk, dan cangkul.

Zahir juga memberikan bantuan bibit ikan lele sebanyak 2 ribu ekor, dan 50 karung beras kepada warga Desa Pakam, serta pemberian uang tali asih kepada para lansia.

Dalam sambutannya Zahir mengatakan, kegiatan bersih-bersih berguna untuk menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Ia juga berharap bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Kepala Desa Pakam, Rajali Pandiangan yang diwawancarai Bisanews.id melalui sambungan telepon, Kamis (1/12/2022) mengatakan, pihaknya bersama warga sering melaksanakan gotong royong di desa tersebut.

“Seminggu sekali kita adakan gotong royong. Namun, di musim penghujan saat ini gotong royong sering dilakukan karna mengatisipasinya banjir. Seminggunya bisa sampai tiga kali”, kata Rajali.

Menurut dia, hampir semua masyarakat desa itu ikut bergotong royong. Soalnya, kegiatan gotong royong juga untuk kepentingan pertanian mereka.

Dia menjelaskan, gotong royong biasanya difokuskan ke pembersihan saluran parit dan sungai. Karena, menurutnya, sungai merupakan jantung bagi pertanian.

“Kalau sungainya tidak berfungsi dengan baik, maka pertanian juga tidak baik”, terangnya.

Terkait bantuan 2 ribu bibit ikan lele yang diberikan Bupati Zahir, itu diberikan kepada dua peternak lele. Karena hanya dua orang itu yang memiliki kolam batu untuk pembesaran bibit lele.

“Soalnya, bibit lele itu tidak bisa dimasukkan langsung ke kolam tanah. Bibit lele harus dibesarkan dulu di kolam batu. Dan yang punya kolam batu hanya dua orang warga”, jelas Rajali tanpa menyebutkan nama dua warga yang menerima bibit lele tersebut.

Sementara, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kab. Batu Bara, Antoni Ritonga, melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Rian Arisandy melalui sambungan telepon, Kamis (1/12/2022), mengatakan, sepanjang 2022 Pemkab Batu Bara melalui Diskanak sudah menyalurkan bantuan kepada sejumlah kelompok ternak di beberapa wilayah di Batu Bara.

Kelompok ternak yang telah menerima bantuan itu, ujarnya, adalah Kelompok Ternak Benlos (Desa Mangkai Baru), Sei Bolang (Sei Rakyat) , Kec. Medang Deras, Tani Jaya (Perk. Siparepare), dan Berkah Sejahtera (Sumber Padi).

Selain itu, tambahnya, bantuan juga disalurkan ke
TP PKK Desa Medang, TP PKK Desa Perupuk, dan TP PKK Desa Gambus Laut.

Dia menjelaskan, adapun bantuan yang diberikan, yakni bibit rumput odot (3.000 stek) + 1 paket perlengkapan penanaman (sepatu boot, angkong, arit, cangkul, kompos dan urea), 800 Kg pakan (pelet) itik.

Kemudian, 1 paket bahan dan perlengkapan pengolahan pakan konsentrat ruminansia (kambing dan domba) berupa drum fiber, dedak bekatul, jagung giling, bungkil inti sawit, dan EM4 merah.

Selanjutnya, 1 paket bahan dan perlengkapan pengolahan pupuk kompos (kompos, EM4 kuning, dolomit, urea, dan drum fiber). 3 paket perlengkapan pembuatan bakso daging sapi/ayam (1 paket terdiri atas kompor gas + selang gas, kuali/dandang, meat chopper, pisau stainless, dan timbangan pegas logam).

Selain itu, kata Rian, ada lagi bantuan yang akan disalurkan. Yaitu, 5 paket perlengkapan pembuatan bakso daging sapi/ayam (1 paket terdiri atas kompor gas + selang gas, kuali/dandang, meat chopper, pisau stainless, dan timbangan pegas logam).

Kemudian, ada juga 1.200 ekor bibit itik ditambah 60 zak pakannya, 1 paket obat-obatan ternak unggas untuk 8 TP PKK, dan 1 paket perlengkapan pengolahan pakan fermentasi ruminansia (angkong, drum plastik, gembor, mesin chopper rumput, dan terpal).

“Bantuan ternak ruminansia tahun 2022 dibatalkan berhubung sedang ada wabah PMK (penyakit mulut dan kuku), sehingga dialihkan ke bantuan itik”, kata Rian.

PENINGKATAN PRODUKSI

Pasca pemberian bantuan, lanjutnya, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap produksi para kelompok ternak tersebut.

Kata Rian, berdasarkan hasil monitoring, diketahui populasi ternak domba mengalami peningkatan.

“Penerima bantuan pelet itik juga berhasil meningkatkan populasi itik sebanyak 500 ekor. Produksi telur itik juga meningkat, sehingga menambah penghasilan peternak”, ujarnya.

Untitled 2
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Batu Bara, Antoni Ritonga saat bekerja di ruang kerjanya, beberapa waktu lalu. (Foto : Dok. Diskanak Batu Bara/Bisanews.id)

Menurut Rian, untuk tahun 2022 populasi ternak ruminansia, khususnya sapi potong, di Kabupaten Batu Bara menduduki peringkat 7 se-Provinsi Sumatera Utara, dengan jumlah populasi sekitar 41.223 ekor, sehingga ketersediaannya mencukupi bagi kebutuhan masyarakat.

Malah, lanjutnya, Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu pemasok ternak sapi dan domba ke beberapa daerah di Sumatera Utara dan luar Sumut, di antaranya Aceh, Riau, bahkan ke Pulau Jawa.

“Sementara proses peningkatan produksi telur khususnya itik masih dalam pembinaan”, ujarnya.

PENANGGULANGAN PMK

Rian mengatakan, untuk tahun ini beberapa program APBD Batu Bara untuk Diskanak mengalami hambatan, termasuk penyaluran bantuan. Hal itu dikarenakan adanya wabah PMK di daerah itu.

“Jadi, Diskanak Batu Bara berkonsentrasi dalam penanggulangan wabah PMK, sehingga beberapa program APBD terhambat, termasuk penyaluran bantuan”, tuturnya.

Menurut dia, penanggulangan PMK di Batu Bara sudah dilakukan sejak Mei 2022.

“Jumlah ternak (sapi, kerbau, dan domba) terjangkit PMK mencapai 5.000 ekor lebih. Terbanyak adalah sapi”, terangnya.

Dia menerangkan, saat ini upaya yang sedang dilakukan adalah vaksinasi PMK, disertai kegiatan penandaan (pemasangan nomor telinga/eartag) pada ternak sapi/kerbau.

“Alhamdulillah, dengan upaya pengobatan dan pencegahan, per tanggal 22 Agustus 2022 PMK berhasil dikendalikan, hingga sampai saat ini tidak ditemukan kasus baru”, pungkasnya.