Ini Upaya DiskopUKM Batu Bara untuk Tingkatkan Pemasaran dan Produktivitas UMKM

Editor 2 20220803094611
Ilustrasi produk makanan yang diproduksi UMKM. (Foto: Dok. Google/Bisanews).

BATU BARA | Bisanews.id | Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (DiskopUKM) Kabupaten Batu Bara telah melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan pemasaran dan produktivitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah itu.

Hal itu disampaikan KadiskopUKM Batu Bara, Arif Hanafiah melalui pesan WhatsApp, menjawab pertanyaan Bisanews.id, Selasa (2/8/2022).

Arif menjelaskan, upaya tersebut dilaksanakan dalam bentuk pelatihan-pelatihan. “Program kegiatan itu dilaksanakan dalam bentuk pelatihan, seperti pelatihan kewirausahaan, pelatihan digital marketing, pelatihan e-commerce, dan lain-lain”, kata Arif.

Hasilnya, lanjut Arif, sejumlah produk UMKM di Batu Bara sudah bisa dipasarkan, baik secara offline maupun online. Secara offline seperti di Deco 100, Mini Market Karya Mas, RM 100, Hotel Mariana Inn, dan Cafe UMKM di Pantai Sejarah.

“Di Cafe UMKM Pantai Sejarah produk UMKM dititipkan untuk dijual kepada para wisatawan yang datang berkunjung”, papar Arif seraya menambahkan, untuk penjualan online dilakukan di Shopee, Tokopedia, dan Batubaramart.

Produk-produk UMKM Batu Bara juga selalu diikutkan dalam sejumlah event-event atau pameran, baik lokal maupun bertaraf nasional. Antara lain Pameran Dekranasda, Sumut Fashion Week, Inacraft di Jakarta, Indonesia Modest Fashion Week, dan event-event lainnya.

DiskopUKM Batu Bara, beber Arif, juga sudah memiliki Rumah Kemasan untuk memfasilitasi pembuatan kemasan guna meningkatkan branding produk UMKM lokal, agar dapat masuk ke super market lokal. “Bahkan kita sudah menjalin kerja sama dengan Alfamidi, Pos Indonesia, dan JNE”, ujarnya.

Khusus untuk pelaku UMKM kriya dan wastra (kain), pihaknya menyediakan Rumah Batik dan Workshop UMKM, yang nantinya akan menjadi tempat berlatih dan saling sharing terkait usaha masing-masing.

Menurut dia, ada beberapa desa yang sekarang sudah berhasil memiliki produk wastra atau membentuk cluster baru, yaitu Tanjung Kasau dengan produk batik tulis dan batik cap.

Kemudian, Binjai Baru dengan batik jumputan sasirangan, serta Desa Sipare Pare dan Tanah Rendah dengan batik ecoprint-nya. “Semuanya merupakan peserta dari pelatihan-pelatihan yang saya sebutkan di atas”, terangnya.

Menyangkut masalah urusan izin edar produk, kata Arif, pihaknya telah berupaya agar pelaku UMKM mendapatkan kemudahan dengan cara melaksanakan berbagai program, seperti Pelatihan Penyuluhan Keamanan Pangan yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan izin PIRT (izin edar untuk produk pangan yang diproduksi oleh kegiatan rumah tangga).

Kemudian ada Pelatihan dan Fasilitasi Sertifikasi Halal MUI, Pelatihan dan Fasilitasi Sertifikasi HKI Kemenkumham, dan Sosialisai NIB yang bekerja sama dengan Dinas Perizinan Batu Bara.

“Ini merupakan program kegiatan yang dilakukan DiskopUKM Batu Bara dalam hal fasilitasi kemudahan perizinan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Batu Bara”, pungkasnya.

Writer: RedaksiEditor: Abdul Muis