Batu Bara | Bisanews.id | Kharisma dan ketokohan Dato’ Seri H. Syamsul Arifin, SE ternyata tetap bersinar. Kendati kini tidak lagi menduduki jabatan publik secara formal, namun Gubernur ke-15 Provinsi Sumatera Utara (Gubsu) itu tetap disambut hangat massa warga masyarakat pada kegiatan-kegiatan yang dikunjunginya.
Fakta ini terlihat saat ia sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) seharian hadir di tiga lokasi acara yakni satu kegiatan di Kabupaten Asahan dan dua kegiatan di Kabupaten Batu Bara pada Kamis (27/10/2022). Di tiga kegiatan tersebut, ia disambut hangat oleh massa yang hadir.
Hari itu Dato’ Seri melakukan kunjungan disertai pengurus PB MABMI antara lain H. OK Faizal yang juga Ketua Umum PB Angkatan Muda Melayu Indonesia (AMMI), Syahril Tambuse, Azrin Marydha dan ustadz Sakhira Zandi. Selain itu, bergabung pula sejumlah pengurus PD MABMI Asahan di antaranya Tengku Zuanir, OK Syalman, Amansyah dan Abdul Mufti.
Dimulai pagi hari, kunjungan pertama ke Asahan adalah untuk menghadiri dan melakukan pembukaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kurikulum Belajar Merdeka 2022, bertema “Kearifan lokal dan Bhinneka Tunggal Ika” yang diselenggarakan SMA Mauhammadiyah 8 Kisaran.
Di kompleks perguruan ini, kehadiran Dato’ Seri Syamsul Arifin (beserta rombongan) disambut hangat oleh seribuan massa yang hadir baik dari unsur pimpinan sekolah, dewan guru maupun segenap siswa-siswi. Sejak dari gerbang sekolah, Dato’ Seri Syamsul sudah disongsong dan kemudian diiring memakai payung kuning serta penyambutan dengan pencak silat.

Penyambutan terhadap Ketua Umum PB MABMI dan rombongan tersebut terlihat kental dilakukan dengan budaya Melayu, yang tentu juga dengan “Tari Persembahan” yang dibawakan oleh siswa-siswi yang tergabung dalam Sanggar Tari SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
Dalam kegiatan SMA yang dikepalai oleh Suprayogi ini, pada Kamis 27 Oktober 2022 para siswa-siswi perguruan ini melakukan peragaan aksi nyata pernikahan dengan adat budaya Melayu. Di antara budaya yang ditampilkan adalah “Hempang Pintu” (atau juga disebut “Hempang Batang”) dan pelaksanaan saat kedua mempelai melakukan makan “Nasi Hadap-hadapan”.
Sedangkan pada Jumat 28 Oktober 2022, para siswa-siswi melakukan kegiatan berdimensi bhinneka tunggal ika dengan menampilkan tari budaya Melayu. Kegiatan puncak dijadwalkan berlangsung pada Sabtu 29 Oktober 2022.
Di perguruan ini, seperti kata Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Asahan Drs M Akhyar MA saat menyampaikan kata sambutan, memang cukup banyak kegiatan yang dilakukan baik oleh para guru maupun siswa-siswi. “Tetapi semua kegiatan tersebut tetap dalam koridor meningkatkan mutu pendidikan kita,” ujarnya.
Tentang charisma Dato’ Seri H. Syamsul Arifin SE, selain terlihat dari fakta sambutan massa yang hadir, juga tergambar dalam penyampaian Kasi SMA Cabang Dinas Pendidikan Kisaran Tengku Muhammad Khusairi, S.STP saat menyampaikan kata sambutan mewakili Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara.
Menurutnya, kehadiran Dato’ Seri Syamsul Arifin disambut hangat dengan penuh kebanggaan dan rasa terima kasih. Sebab, kendati Gubernur ke-15 Sumut ini tidak lagi beraktifitas penuh sebagai pejabat public tetapi di bidang kemasyarakatan, budaya dan pendidikan beliau “menjadi panutan kita semua”.
Tengku Khusairi juga mengungkap, secara pribadi selalu mengingat pesan Dato’ Syamsul kepadanya saat bertemu beberapa waktu silam, bahwa seorang pemimpin harus melakukan tiga hal yakni harus ‘pintar’ dengan berusaha mempelajari semua ilmu, ‘bijak’ dalam mengambil keputusan, dan memiliki pengalaman agar setiap langkah dapat diambil secara tepat.

SEKOLAH RAKYAT DI MUHAMMADIYAH
Dato Seri Syamsul Arifin sendiri, saat didaulat berbicara sekaligus melakukan pembukaan kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi tinggi kepada perguruan Muhammadiyah. Bahkan ia mengungkapkan, di tahun sekitar 1960 ia bersekolah di Sekolah Rakyat (SR/sekarang SD) pada SR Muhammadiyah Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, yakni kampung halamannya.
Ia sangat bangga, karena kendati sekolah SR di Muhammadiyah namun kelak ia sudah bisa menjadi anggota DPRD (Langkat), menjadi Bupati (Langkat) bahkan sampai menjadi Gubernur (Sumut). Bagaimana pula kalau lebih tinggi lagi?
Jadi, kalau (para siswa-siswi Muhammadiyah) kelak tidak dapat menjadi orang sukses di bidangya, itu bukan salah sekolah Muhammadiyah-nya, “Tapi karena (orangnya) tidak benar dalam menerapkan pendidikan yang diikutinya,” ujar Dato’ Syamsul memberi motivasi kepada para siswa-siswi Muhammadiyah tersebut.
Selain itu, Dato’ Syamsul Arifin juga menggambarkan jiwa demokratis keluarganya terhadap Muhammadiyah. Misalnya, adik kandungnya sendiri Syah Affandin SH (yang saat ini menjabat Bupati Langkat) murni “orang Muhammadiyah”.
Lebih dari itu, kendati ia seorang muslim yang bukan penganut mazhab yang dinut Muhammadiyah, namun ia juga ikut mensponsori Sekolah Muhammadiyah di Pangkalan Brandan. Bahkan menyediakan lahan milik keluarganya untuk Sholat Ied bagi kaum Muhammadiyah di Pangkalan Brandan. “Dan ini sesuai amanah dari almarhum ayah saya (H. Hasan Perak), dan berlangsung sampai saat ini,” urainya.
Di perguruan ini, setelah meninjau pameran benda-benda berbasis budaya Melayu dan menyaksikan tampilan aksi pernikahan budaya Melayu dengan materi Hempang Batang/Hempang Pintu dan pengnatin makan Nasi Hadap-hadapan, Dato’ Syamsul dan rombongan meninjau pembangunan rumah kreatif rumah teknologi informasi Ashaan-Batu Bara, dilanjutkan perjalanan ke Kabupaten Batu Bara untuk menghadiri dua kegiatan berikutnya. (amar)
Writer: Amar
Editor: Yasir Hambali